BALI adalah salah satu lokasi terfavorit saya & suami. Selain lokasinya yang sangat mudah dijangkau (tiket dari Makassar sering kali lebih murah daripada ke Jakarta), suasana yang cukup romantis & tempat belanja yang murah serta tidak ketinggalan pula wisata kuliner tiada akhir :) .
BALI selalu membuat saya bangga sebagai orang Indonesia, karena walaupun Malaysia bisa mengambil batik, tetapi keindahan & keunikan alam bali yang sangat menakjubkan tidak akan pernah bisa dimiliki oleh Negara lain.
Setiap tahun, BALI adalah termasuk tempat yang MOST HAVE VISIT bagi saya dan keluarga. Akan tetapi dari beberapa spot objek wisata yang sering saya kunjungi di Bali, terdapat 1 objek wisata yang sangat menarik & membuat saya semakin “falling in love” dengan BALI. Objek wisata itu adalah TAMAN UJUNG KARANG ASEM.
Mengapa saya sangat jatuh cinta dengan TAMAN UJUNG KARANG ASEM ? Dikarenakan lokasinya sangat indah, bersih dan tentunya sangat bersahaja menurut saya. Memang benar kalau orang bilang “kalau untuk mendapatkan barang bagus, pengorbanan harus besar”, dan untuk menuju kesana membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari Denpasar bisa sekitar ± 4 jam perjalanan (waktu itu ada perbaikan jalan, dan sesuai namanya maka lokasinya juga DIUJUNG pulau Bali). Dan ketika sampai disana, perjalanan yang cukup jauh & membosankan itu TERBAYAR dengan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Tempat itu saya pilih sebagai salah satu lokasi prewedding kami, karena menurut saya sangat indah dan sesuai dengan konsep pernikahan kami. Dan hasilnya cukup menakjubkan, tentunya dengan support teman-teman dari PRAYASA PHOTOGRAPHY (visit: www.prayasa.com/yuyun-indah/), sehingga pada saat pengambilan foto tsb kami bisa tetap tersenyum dengan baik walaupun dibawah terik matahari.
Saya sangat senang pernah kesana (walaupun saya meragukan kalo nanti bisa kesana lagi, mengingat jarak yang sangat jauh), karena belum tentu semua orang yang pernah ke BALI pernah menginjakkan/bahkan mengetahui tempat tersebut (bahkan ada teman saya yang orang Bali belum pernah kesana). Mudah-mudahan dengan tulisan ini, lokasi tsb akan semakin ramai dikunjungi dan mendatangkan pundi-pundi devisa bagi Indonesia.
Berikut informasi tentang yang perlu diketahui tentang TAMAN UJUNG KARANG ASEM (courtesy of http://www.promolagi.com/)
Sejarah :
Istana Air Ujung, yang oleh masyarakat setempat disebut Taman Soekasada Ujung dibangun pada tahun 1919. Namun, peresmian kompleks istana air ini dilakukan pada tahun 1912.
Istana air yang dikonstruksi oleh raja terakhir Karangasem, I Gusti Bagus Jelantik, yang memerintah di Karangasem antara 1909 dan 1945. Taman Ujung dibangun untuk menyambut dan melayani tamu-tamu penting dan raja-raja dari negara retangga, disamping sebagi tempat untuk raja dan keluarga kerajaan.
Lokasi :
Taman Sukasada Ujung terletak di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem-sekitar
85 km dari Bandar Udara Ngurah Rai atau 5 km dari Amlapura.
85 km dari Bandar Udara Ngurah Rai atau 5 km dari Amlapura.
Fasilitas :
Aktifitas pariwisata di daerah ini antara lain: warung makan, restoran
kecil, dan areal parkir yang luas. Para wisatawan yang tertarik dengan
produk kerajinan lokal dapat menemukannya di beberapa toko seni yang ada di sini.
kecil, dan areal parkir yang luas. Para wisatawan yang tertarik dengan
produk kerajinan lokal dapat menemukannya di beberapa toko seni yang ada di sini.
Deskripsi:
Taman Soekasada Ujung telah diumumkan sebagai objek wisata budaya mengingat dianggap sebagai satu dari warisan budaya yang ada di Kabupaten Karangasem.
Kompleks Taman Soekasada Ujung merupakan kombinasi dari arsitektur Bali dan Eropa. Terdapat tiga kolam besar dan luas di daerah ini. Di tengah kolam utama, terdapat bangunan yang menghubungkan sisi-sisi kolam dengan dua jembatan.
Pada kompleks tertinggi, kita akan menemukan patung "warak" (badak). Di bawah wark adalah patung banteng. Dari tempat tinggi ini kita bisa melihat pemandangan laut yang mengagumkan dengan hutan yang menghijau, keindahan Gunung Agung yang dikombinasikan dnegan persawahan yang hijau.
Kemegahan Taman Ujung telah dirusak akibat meletusnya Gunung Agung pada tahun 1963 dan diperburuk dengan gempa bumi pada tahun 1979. Namun, penyelematan telah dilakukan untuk membawa kembali kejayaan kompleks istana air ini dengan merekonstruksi dan merevitalisasinya. Meskipun tidak seutuh dulu, namun kemegahannya terlihat sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar